MAKALAH PSIKOLOGI
UMUM
EVALUASI DALAM
PSIKOLOGI BELAJAR
Diajukan
sebagai tugas mata kuliah
Disusun Oleh :
1.
Serifah Dini Fitria (201205010089)
2.
Ummatul Khoiro (201205010085)
3.
Nihayatul Ariyanti (201205010105)
4.
M.
Attouzzamzami (201205010091)
Dosen
Pembimbing : Sufinatin Aisida, M.Pd.I
FAKULTAS AGAMA
ISLAM
UNIVERSITAS
SUNAN GIRI SURABAYA
2013
KATA PENGANTAR
P
|
uji syukur kami panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya MAKALAH PSIKOLOGI UMUM tentang “Evaluasi dalam Psikologi Belajar.” Dengan adanya MAKALAH ini kita dapat mengetahui apa pengertian dari Evaluasi dan bagaimana Evaluasi dalam
Psikologi Belajar tersebut.
Penulisan
makalah ini adalah salah satu tugas mata kuliah PSIKOLOGI UMUM di
FAI UNSURI SURABAYA. Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak
kekurangan baik dalam teknis penulisan maupun materi, mengingat kemampuan yang
dimiliki kami. Serta kami mengucapkan banyak terima kasih untuk pihak-pihak yang
telah membantu kami. Semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal kepada
mereka yang telah memberikan bantuan baik secara langsung maupun tidak
langsung. Amin Yaa Rabbal ‘Alamiin.
Sidoarjo, November
2013
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
BAB 1 - PENDAHULUAN 4
A.
Latar
Belakang 4
B.
Rumusan
Masalah 4
C.
Tujuan 4
BAB 2 – PEMBAHASAN 5
A.
Pengertian
Evaluasi Belajar 5
B.
Tujuan dan Fungsi Evaluasi 6
C.
Jenis – Jenis Evaluasi 8
D.
Peranan Psikologi Belajar dalam Evaluasi 10
BAB 3 – PENUTUP 12
A.
Kesimpulan 12
Daftar Pustaka 14
1
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dalam kehidupan sehari – hari
kita sering mendengar kata “Evaluasi”. Tidak hanya itu, dalam aktivitas belajar
pun kita sering mendengar kata tersebut. Perlunya Evaluasi dalam aktivitas
belajar karena dengan evaluasi kita dapat mengetahui apakah tujuan belajar yang
telah ditetapkan dapat tercapai atau tidak. Melalui Evaluasi, dapat diketahui
kemajuan – kemajuan belajar yang dialami oleh anak, dapat ditetapkan keputusan
penting mengenai apa yang diperoleh dan diketahui anak, serta dapat
merencanakan apa yang seharusnya dilakukan pada tahap berikutnya.
Maka dari itulah kami menyusun
makalah ini untuk memberi penjelasan sedikit tentang Evaluasi dalam
Psikologi Belajar. Selain itu, makalah ini juga ditujukan sebagai tugas
mata kuliah Psikologi Umum.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa Pengertian Evaluasi?
2.
Apa Tujuan dan Fungsi Evaluasi?
3.
Apa saja Jenis – Jenis
Evaluasi?
4.
Bagaimana Peranan Psikologi
Belajar dalam Kegiatan Evaluasi?
C.
Tujuan
1.
Untuk mengetahui Pengertian
Evaluasi
2.
Untuk mengetahui Tujuan dan
Fungsi Evaluasi
3.
Untuk mengetahui Jenis – Jenis
Evaluasi
4.
Untuk mengetahui Peranan
Psikologi Belajar dalam Kegiatan Evaluasi
2
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Evaluasi
Aktivitas belajar, perlu
diadakan evaluasi. Hal ini penting karena dengan evaluasi kita dapat mengetahui
apakah tujuan belajar yang telah ditetapkan dapat tercapai atau tidak. Melalui
evaluasi, dapat diketahui kemajuan – kemajuan belajar yang dialami oleh anak,
dapat ditetapkan keputusan penting mengenai apa yang telah diperoleh dan
diketahui anak, serta dapat merencanakan apa yang seharusnya dilakukan pada
tahap berikutnya.[1]
Istilah evaluasi berasal dari
bahasa Inggris evaluation yang secara bahasa diartikan penilaian atau
penaksiran (Echols dan Shadily, 1992). Menurut Miller (2008), evaluasi
diartikan sebagai “a qualitative judgement that uses measurement results
from test and assesment information to assign grades” (suatu pertimbangan
kualitatif yang menggunakan hasil pengukuran lewat informasi tes dan asesmen
untuk menentukan kualitas). Daniel L. Stufflebeam dan Anthony J. Shinkfield
(1985) secara singkat merumuskan evaluasi sebagai berikut : “evaluation is
the systematic assessment of the worth or merit of some objects”. (Evaluasi
adalah penilaian sistematis tentang harga tau jasa beberapa objek). Dengan demikian
maka evaluasi antara lain merupakan kegiatan membandingkan tujuan dengan hasil
dan juga merupakan studi yang mengombinasikan penampilan penampilan dengan
suatu nilai tertentu.[2]
Sejalan dengan pendapat –
pendapat di atas, Tim Depdiknas (2004) mengemukakan evaluasi atau penilaian
adalah serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan
data tentang proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan secara sistematis
dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam
pengambilan keputusan. Dari pengertian ini kita dapat mengambil pengertian,
bahwa penilaian hasil belajar ujungnya adalah pada kegiatan pengambilan
keputusan tentang proses dan hasil belajar. Untuk dapat mengambil keputusan
secara tepat tentang hasil belajar tersebut perlu didukung oleh data secara
akurat dan terpercaya. Data ini dikumpulkan melalui kegiatan pengukuran
terhadap hasil belajar baik dengan menggunakan instrumen tes maupun nontes.
Jadi, maksud penilaian adalah memberi nilai tentang kualitas sesuatu. Penilaian
tidak hanya sekedar mencari jawaban terhadap pertanyaan tentang apa, tetapi
lebih diarahkan kepada menjawab pertanyaan bagaimana atau seberapa jauh suatu
proses atau suatu hasil yang diperoleh seseorang atau suatu program. Penilaian
di sini diartikan sebagai padanan kata evaluasi. Memang ada sebagian pendapat
yang menyatakan istilah evaluasi (evaluasi pendidikan) umumnya digunakan untuk
kegiatan pendidikan yang cakupannya lebih luas dan objek yang dinilai pun juga
lebih kompleks, misalnya evaluasi pendidikan secara nasional atau regional.
Sedangkan istilah penilaian digunakan pada cakupan sekolah atau kelas dengan
objek yang terbatas terkait dengan proses dan hasil kegiatan belajar mengajar. [3]
B.
Tujuan dan Fungsi Evaluasi
Tujuan evaluasi dapat dilihat
dari dua segi, tujuan umum dan tujuan khusus. L. Pasaribu dan Sinjutak,
menegaskan bahwa :
1.
Tujuan umum dari evaluasi
adalah sebagai berikut :
·
Mengumpulkan data – data yang
membuktikan taraf kemajuan murid dalam mencapai tujuan yang diharapkan.
·
Memungkinkan pendidik/guru
menilai aktivitas/pengalaman yang didapat.
·
Menilai metode mengajar yang
dipergunakan.
2.
Tujuan khusus dari evaluasi
adalah berikut ini :
·
Merangsang kegiatan siswa.
·
Menemukan sebab – sebab
kemajuan atau kegagalan.
·
Memberikan bimbingan yang
sesuai dengan kebutuhan, perkembangan dan bakat siswa yang bersangkutan.
·
Memperoleh bahwa laporan
tentang perkembangan siswa yang diperlakukan orang tua dan lembaga pendidikan.
·
Memperbaiki mutu pelajaran/cara
belajar dan metode belajar.[4]
Selain itu, secara umum tujuan
evaluasi hasil belajar diarahkan pada dua hal,
yaitu : untuk mendapatkan data yang akan dijadikan sebagai bukti
mengenai taraf perkembangan atau taraf kemajuan belajar yang dicapai oleh para
peserta didik, setelah mereka mengikuti
proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu (Depdiknas, 2002).
Dengan kata lain, tujuan umum dari evaluasi dalam pendidikan adalah untuk
memperoleh data pembuktian, yang akan menjadi petunjuk sampai di mana tingkat
kemampuan dan tingkat keberhasilan peserta didik dalam percapaian kompetensi –
kompetensi yang telah ditetapkan dalam kurikulum, setelah mereka menempuh
proses pembelajaran dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
Tujuan lain evaluasi hasil
belajar adalah diarahkan untuk mengetahui tingkat efektivitas dari program
pembelajaran yang disusun oleh guru serta proses pembelajaran yang telah
diselenggarakan (Depdiknas, 2002). Program pembelajaran itu misalnya menyangkut
perumusan materi pembelajaran, pemilihan metode pembelajaran, media, sumber
belajar, dan rancangan sistem penilaian yang dipilih. Proses pembelajaran
menyangkut sejauh mana pelaksanaan dari program pembelajaran yang disusun oleh
guru itu berjalan dengan lancar dan secara efektif mengantarkan para peserta
didik menguasai kompetensi yang telah ditetapkan. Untuk menetapkan efektivitas
program dan proses pembelajaran ini adalah dengan melihat seberapa besar jumlah
peserta didik dalam suatu kelas telah mencapai ketuntasan belajar. Sesuai
dengan konsep belajar tuntas, sebuah program dan proses pembelajaran dikatakan
efektif bila minimal 75% dari jumlah peserta didik dalam suatu kelas yang
diajar oleh guru telah mencapai ketuntasan belajar.[5]
Dalam kaitannya dengan kegiatan
belajar – mengajar, evaluasi mempunyai fungsi yang amat penting, yaitu :
1.
Untuk memberikan umpan balik (feedback)
kepada guru sebagai dasar untuk memperbaiki proses belajar – mengajar, serta
mengadakan perbaikan program bagi murid.
2.
Untuk memberikan angka yang
tepat tentang kemajuan atau hasil belajar dari setiap murid. Antara lain
digunakan dalam rangka pemberian laporan kemajuan belajar murid kepada orang
tua, penentuan kenaikan kelas serta penentuan lulus tidaknya seorang murid.
3.
Untuk menentukan murid di dalam
situasi belajar – mengajar yang tepat, sesuai dengan tingkat kemampuan (dan
karakteristik lainnya) yang dimiliki oleh murid.
4.
Untuk mengenal latar belakang
(psikologis, fisik, dan lingkungan) murid yang mengalami kesulitan belajar,
nantinya dapat dipergunakan sebagai dasar dalam pemecahan kesulitan – kesulitan
belajar yang timbul.[6]
C.
Jenis – Jenis Evaluasi
Biasanya evaluasi dapat dibagi
menjadi 4 jenis, yaitu evaluasi formatif, sumatif, placement, dan diagnostik.
Keempat jenis evaluasi tersebut, secara singkat akan dibahas dari segi fungsi,
tujuan aspek yang dinilai dan waktu pelaksanaannya.
1.
Evaluasi Formatif
·
Fungsi : untuk memperbaiki
proses belajar mengajar ke arah yang lebih baik, atau memperbaiki program
satuan pelajaran yang telah digunakan.
·
Tujuan : untuk mengetahui
hingga di mana penguasaan murid tentang bahan yang telah diajarkan dalam suatu
program satuan pelajaran.
·
Aspek – aspek yang dinilai :
yang berkenaan dengan hasil kemampuan belajar murid, meliputi : pengetahuan,
keterampilan, sikap dan penguasaan terhadap bahan pelajaran yang telah
disajikan.
·
Waktu pelaksanaan : setiap
akhir pelaksanaan satuan program belajar mengajar.
2.
Evaluasi Sumatif
·
Fungsi : untuk menentukan
angka/nilai murid yang telah mengikuti program pengajaran dalam satu caturwulan,
semester, akhir tahun atau akhir dari suatu program bahan pengajaran dari suatu
unit pendidikan. Di samping itu, untuk memperbaiki situasi proses belajar
mengajar ke arah yang lebih baik serta untuk kepentingan penilaian selanjutnya.
·
Tujuan : untuk mengetahui taraf
hasil belajar yang dicapai oleh murid setelah menyelesaikan program bahan
pengajaran dalam suatu catur wulan, semester, akhir tahun atau akhir suatu
program bahan pengajaran pada suatu unit pendidikan tertentu.
·
Aspek – aspek yang dinilai :
kemajuan belajar, meliputi : pengetahuan, keterampilan, sikap dan penguasaan
murid tentang materi pelajaran yang sudah diberikan.
·
Waktu pelaksanaan : akhir
caturwulan, semester, atau akhir tahun.
3.
Evaluasi Placement (penempatan)
·
Fungsi : untuk mengetahui
keadaan anak termasuk keadaan seluruh pribadinya, agar anak tersebut dapat
ditempatkan pada posisi yang tepat.
·
Tujuan : untuk menempatkan anak
didik pada kedudukan yang sebenarnya, berdasarkan bakat, minat, kemampuan,
kesanggupan serta keadaan – keadaan lainnya, sehingga anak tidak mengalami
hambatan dalam mengikuti setiap program/bahan yang disajikan guru.
·
Aspek – aspek yang dinilai :
meliputi : keadaan fisik, psikis, bakat, kemampuan/pengetahuan, keterampilan,
sikap dan lain – lain aspek yang dianggap perlu bagi kepentingan pendidikan
anak selanjutnya.
·
Waktu pelaksanaan : penilaian
ini sebaiknya dilaksanakan sebelum anak mengikuti proses belajar – mengajar
yang permulaan. Atau anak tersebut baru akan mengikuti pendidikan di suatu
tingkat tertentu.
4.
Evaluasi Diagnostik
·
Fungsi : untuk mengetahui
masalah – masalah apa yang diderita atau yang mengganggu anak didik, sehingga
ia mengalami kesulitan, hambatan atau gangguan ketika mengikuti program
tertentu. Dan bagaimana usaha untuk memecahkannya.
·
Tujuan : untuk
mengatasi/membantu pemecahan kesulitan atau hambatan yang dialami anak didik
waktu mengikuti kegiatan belajar – mengajar pada suatu bidang studi atau
keseluruhan program pengajaran.
·
Aspek – aspek yang dinilai :
hasil belajar, latar belakang kehidupan anak, keadaan keluarga, lingkungan, dan
lain – lain.
·
Waktu pelaksanaan : dapat
dilaksanakan setiap saat sesuai dengan kebutuhan.[7]
D.
Peranan Psikologi Belajar dalam
Kegiatan Evaluasi
Psikologi belajar pada dasarnya
adalah membicarakan aspek – aspek psikologi yang mempengaruhi proses dan hasil
belajar, sedangkan evaluasi belajar adalah suatu aktivitas untuk mengetahui
berhasil tidaknya tujuan belajar maka dapat dikatakan bahwa psikologi belajar
akan mendasari segala kegiatan yang menyangkut evaluasi belajar.
Istilah “kegiatan: di sini
mencakup hal – hal sejak dari :
·
Persiapan, pelaksanaan sampai
pada follow up
·
Penetapan tujuan
·
Pemilihan jenis evaluasi
·
Pemilihan alat yang digunakan
dalam evaluasi
·
Penyusunan materi/isi evaluasi
itu sendiri.
Seorang evaluator yang memahami
psikologi belajar akan senantiasa memperhitungkan aspek – aspek psikologis anak
yang akan dievaluasi sejak dari persiapan sampai pada pelaksanaan dan tindak
lanjutnya.
Misalnya :
·
Kepada anak umur berapa
evaluasi diberikan.
·
Kepada anak yang bermental,
bagaimana
·
Kepada anak kelas berapa
·
Kepada anak yang berminat dalam
bidang apa
·
Kepada anak yang latar belakang
keluarganya bagaimana, dan lain – lain
Hal – hal tersebut ikut
diperhitungkan dalam rangka kegiatan evaluasi.[8]
Selanjutnya dalam follow up
– nya pun aspek – aspek psikologis tersebut harus tetap diperhitungkan.
Misalnya :
Jika anak ternyata tidak
berhasil dalam mengikuti evaluasi, kita tidak akan cepat mengatakan bahwa si A
adalah tolol, akan tetapi perlu dicari faktor – faktor penyebab sehingga anak
tersebut gagal dalam mengikuti evaluasi. Mungkin karena materi/bobot
evaluasinya tidak sesuai, barangkali kesehatan anak sedang terganggu dan
sebagainya.
Sebaliknya seorang evaluator
yang tidak memahami pentingnya psikologi belajar, maka apa yang dilakukan dalam
mengadakan evaluasi biasanya hanya bersandar pada keinginan semata – mata,
tanpa memperhitungkan pada kemampuan anak maupun aspek – aspek lain yang
semestinya diperhitungkan.
Oleh karena itu, dapat
dikatakan bahwa dengan psikologi belajar kita akan memiliki dan memilih
menyusun evaluasi secara tepat, memilih dan menyusun program belajar – mengajar
secara tepat, dapat memperhitungkan kemungkinan faktor – faktor penghambat dan
penunjang belajar anak, serta dapat membantu membimbing dan mengatasi segala
kesulitan yang dihadapi anak dalam belajar. Pada gilirannya kita akan dapat
mengarahkan pertimbangan dan perkembangan anak secara wajar dalam rangka
mencapai tujuan hidup yang lebih baik.[9]
3
PENUTUP
A.
Kesimpulan
·
Evaluasi atau penilaian adalah
serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data
tentang proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan
keputusan.
·
Tujuan umum dari evaluasi
adalah sebagai berikut :
a.
Mengumpulkan data – data yang
membuktikan taraf kemajuan murid dalam mencapai tujuan yang diharapkan.
b.
Memungkinkan pendidik/guru
menilai aktivitas/pengalaman yang didapat.
c.
Menilai metode mengajar yang
dipergunakan.
·
Tujuan khusus dari evaluasi
adalah berikut ini :
a.
Merangsang kegiatan siswa.
b.
Menemukan sebab – sebab
kemajuan atau kegagalan.
c.
Memberikan bimbingan yang
sesuai dengan kebutuhan, perkembangan dan bakat siswa yang bersangkutan.
d.
Memperoleh bahwa laporan
tentang perkembangan siswa yang diperlakukan orang tua dan lembaga pendidikan.
·
Fungsi – fungsi Evaluasi :
a.
Untuk memberikan umpan balik (feedback)
kepada guru sebagai dasar untuk memperbaiki proses belajar – mengajar, serta
mengadakan perbaikan program bagi murid.
b.
Untuk memberikan angka yang
tepat tentang kemajuan atau hasil belajar dari setiap murid.
c.
Untuk menentukan murid di dalam
situasi belajar – mengajar yang tepat, sesuai dengan tingkat kemampuan yang
dimiliki oleh murid.
d.
Untuk mengenal latar belakang
(psikologis, fisik, dan lingkungan) murid yang mengalami kesulitan belajar.
·
Jenis – jenis Evaluasi :
a.
Evaluasi Formatif : untuk mengetahui hingga di mana
penguasaan murid tentang bahan yang telah diajarkan dalam suatu program satuan
pelajaran.
b.
Evaluasi Sumatif : untuk mengetahui taraf hasil
belajar yang dicapai oleh murid setelah menyelesaikan program bahan pengajaran
dalam suatu catur wulan, semester, akhir tahun atau akhir suatu program bahan
pengajaran pada suatu unit pendidikan tertentu.
c.
Evaluasi Placement (penempatan)
: untuk
menempatkan anak didik pada kedudukan yang sebenarnya, berdasarkan bakat,
minat, kemampuan, kesanggupan serta keadaan – keadaan lainnya, sehingga anak
tidak mengalami hambatan dalam mengikuti setiap program/bahan yang disajikan
guru.
d.
Evaluasi Diagnostik : untuk mengatasi/membantu
pemecahan kesulitan atau hambatan yang dialami anak didik waktu mengikuti
kegiatan belajar – mengajar pada suatu bidang studi atau keseluruhan program
pengajaran.
DAFTAR
PUSTAKA
Ahmadi, Abu dkk. ”Psikologi Belajar”. Jakarta : Rineka Cipta,
2013.
M.Pd, Dr. Sukiman. “Pengembangan Sistem Evaluasi”. Yogyakarta :
Insan Madani, 2012.
[1]
Drs. H. Abu Ahmadi, dkk. “Psikologi
Belajar”. (Jakarta : Rineka Cipta, 2013), hlm. 198
[2]
Dr. Sukiman, M.Pd. “Pengembangan
Sistem Evaluasi”. (Yogyakarta : Insan Madani, 2012), hlm. 4
[3]
Ibid., hlm. 4-5
[4]
Drs. H. Abu Ahmadi, dkk. “Psikologi
Belajar”. (Jakarta : Rineka Cipta, 2013), hlm. 199-200
[5]
Dr. Sukiman, M.Pd. “Pengembangan
Sistem Evaluasi”. (Yogyakarta : Insan Madani, 2012), hlm. 12
[6]
Drs. H. Abu Ahmadi, dkk. “Psikologi
Belajar”. (Jakarta : Rineka Cipta, 2013), hlm. 200-201
[7]
Ibid., hlm. 201-203
[8]
Ibid., hlm. 203-204
[9]
Ibid., hlm. 204-205
1 komentar:
mksih atas infonya
Posting Komentar